07.10
Yusuf A. B.
Label:
FILSAFAT
,
Pemikiran dan metodenya :
- Ditujukan pada pemecahan konkrit masalah "berada". Sebab selama ini pengertian kita tentang itu masih "samar".
- "Berada" hanya dapat dijawab lewat "mitologi", artinya jika dihubungkan dengan manusia dan dicari artinya dalam hubungannya dengan itu. Agar usaha itu berhasil mereka harus gunakan "fenomenologi" --> sebagai metode. yang penting apa arti "berada".
- Satu-satunya "berada" yang dengan sedirinya dapat dimengerti sebagai "berada" adalah beradanya manusia.
- Harus dibedakan antara "sein" = barada/manusia dengan "seinde" = yang berada/benda. Benda-benda hanya "varhanden" = jika dipandang pada dirinya sendiri, hanya terletak begitu saja didepan orang tanpa adanya hubungan dengan orang itu.
- Manusia --> bberdiri sendiri tanpa mengambil tempat di tengah-tengah dunia sekitarnya. Dengan demikian berarti ia "berada" bukan "yang berada".
- Keberadaan manusia disebut "dasein" = berada di sana, di tempat. Untuk itu, manusia harus keluar dari dirinya sendiri dan berdiri di tengah-tengah segala yang berada.
- Dasein manusia disebut juga eksistensi = benda dalam dunia. Misal : kayu bakar dll.
- Secara fenomenologis : hubungan manusia dan dunianya bersifat praktis = ia sibuk dengan dunia/mengerjakan dunia (besargen=menyela-nyelakakan)
- Di dunia, manusia berbuat. Berbuat : Praktis & teoritis (manusia diam). Praktis : manusia bertemu benda-benda dan berbuat dengan benda-benda itu. contoh : kayu jadi kursi, dll.
- Dalam hidupnya dengan alam sekitar, manusia bersikap praktis. Dengan demikian, manusia sebenarnya terbuka dengan dunianya.
Keterbukaan manusia bersumber pada 3 hal :
- Befindlicheit : kepekaan, diungkap dalam bentuk perasaan/emosi, rasa senang, kecewa, dll.
- Verstehen : mengerti/memahami, bukan pengertian biasa tetapi yang mendalam. sadar = sadar akan "beradanya", dengan itu seluruh dunia = berarti. Ia harus buat rencana terhadap dunia harus diapakan.
- Rade : berbicara, mewujudkan asas yang eksisensial bagi kemungkinan untuk berbicara & berkomunikasi kata berhubungan dengan arti :
- Manusia adalah makhluk yang berbicara. Sambil berbicara ia mengungkapkan diri (eksis).
- Manusia yang tidak eksis = mati.
- Mati bukan makna sebenarnya (meninggal), tapi memustahilkan segala kemungkinan dari diri kita.